Polisi Hadang Demo AMP Jakarta Mendukung ULWMP

| |


Jakarta,—Puluhan pemuda dan rakyat papua  yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Jakarta melakukan aksi mendukung West papua masuk dalam forum Melanesian Spearhead Group (MSG) yang diperjuangkan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dihadang aparat Keamanan di tiga lokasi berbeda dijakarta, Rabu (24/06 2015),

Juru Bicara Aksi, Soni Wanimbo, kepada media ini, menjelaskan, pagi sekitar 7:00 wib, masa aksi mulai  kumpul di jembatan layang, depan kampus Univesitas Kristen Indopnesia (UKI) Jakarta Timur,

Sebelum masa aksi lanjut di bundaran Hotel Indonesia (HI), pihak aparat keamanan dari kapolsek Jakarta timur, datang menggunakan mobil patroli, langsung hadang kami dan menyita seluruh perlengkapan aksi, Jelas Wanimbo,

Perlengkapan aksi yang disita pihak keamanan, diantaranya “Spanduk bertulisan “west papua beck to family MSG” selain itu polisi merampas surat pernyataan sikap dan  selebaran pres relis yang dibawah massa aksi,
baju kaos motif bintang kejora yang dipake masa aksi, polisi memakpaksa buka, jelas Wanimo,

kami (Frans Nawipa, Sekretaris Jendral AMP KK Jakarta dan anggotnya Marthen Yeimo) melalukan negosiasi dengan kapolsek Jakarta timur, selanjutnya kami di ijinkan langsungkan aksi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta pusat.jelas Soni,

setelah sampai di Bundaran HI, kami dihadang lagi aparat kepolisian dari Polres Metro Jaya, Dedy Tabrani dan anak buhanya memaksa masa aksi buka baju kaos bermotif bintang kejora, namun kamki tidak buka pakaian,
 kamu bisa melakukan aksi tapi tidak memakai baju kaos yang bersimbol searatis, kata Dedy Tabrani, Polres Metro Jaya dikuip Sony Wanimbo,

setelah negosiasi 3 jam, polisi dijinkan kami lanjutkan aksi di istana Negara, sebelum sampai di istana negara, polisi dibantu brimob lengkap dengan senjata datang hadang kami yang ke-3 kali lagi, tutur Sony,

“kami dihadang, polisi dengan kekuatan penuh, tidak memberikan kami kelonggaran, aksi long march sempat terhenti dan langsung negosiasi dengan polisi, setelah itu kami diijinkan lanjut aksi di istana Negara”jelas Sony.

ruang demokrasi  di ibu kota Negara, semakin buruk sejak Tito Karnavian, mantan Koplda Papua bertugas di polda Metro jaya, Jakarta, buktinya aksi mahasiswa papua, selalu di hadang terus, tidak seperti sebalumnya, kami bebas menyampaikan aspirasi, tapi sekarang, sikap represif atas demo damai mulai terjadi di Jakarta, Tutur Sony Wanimbo.

Tadi kami berhasil menyampaikan aspirasi setelah nogosiasi panjang, 3 kali dilakukan negosiasi, pertama di depan kampus UKI, selanjutnya bundaran HI, yang ke tiga sebelum masuk di Istana Negara,

Soni Wanimbo, Jelaskan, tiga Tuntutan yang kami sampaikan, diantaranya, pertama, Pemimpin-pemimpin MSG, Segera Pertimbangkan Papua gabung dengan Forum MSG, kami berhrap Negara-negara MSG bias melihat penderitaan kami bangsa papua, kami harap bias terima kasih sebagai serumpun Melanesia,

Pernyatan kedua, Kata Sony, Indonesia segera hentikan diplomasi dengan memasukan proposal Melindo (melensia Indonesia) untuk menghalangi pejuangan ULMWP di negara-negara Pasifik. " Indonesia segera buka ruang demokrasi untuk menetukan hak nasipnya sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat papua,lanjutnya.

Setelah melakukan aksi, akhirnya massa dari mahasiswa dan rakyat papua, membubarkan diri pada jam 12:25 siang, wak setempat,kata Sony Wanimbo.(Cs)