
Juru
Bicara Aksi, Soni Wanimbo, kepada media ini, menjelaskan, pagi
sekitar 7:00 wib, masa aksi mulai kumpul di jembatan layang, depan kampus
Univesitas Kristen Indopnesia (UKI) Jakarta Timur,
Sebelum
masa aksi lanjut di bundaran Hotel Indonesia (HI), pihak aparat keamanan dari
kapolsek Jakarta timur, datang menggunakan mobil patroli, langsung hadang kami
dan menyita seluruh perlengkapan aksi, Jelas Wanimbo,
Perlengkapan
aksi yang disita pihak keamanan, diantaranya “Spanduk bertulisan “west papua
beck to family MSG” selain itu polisi merampas surat pernyataan sikap dan
selebaran pres relis yang dibawah massa aksi,
baju
kaos motif bintang kejora yang dipake masa aksi, polisi memakpaksa buka, jelas
Wanimo,

setelah
sampai di Bundaran HI, kami dihadang lagi aparat kepolisian dari Polres Metro
Jaya, Dedy Tabrani dan anak buhanya memaksa masa aksi buka baju kaos
bermotif bintang kejora, namun kamki tidak buka pakaian,
kamu
bisa melakukan aksi tapi tidak memakai baju kaos yang bersimbol searatis, kata
Dedy Tabrani, Polres Metro Jaya dikuip Sony Wanimbo,
setelah
negosiasi 3 jam, polisi dijinkan kami lanjutkan aksi di istana Negara, sebelum
sampai di istana negara, polisi dibantu brimob lengkap dengan senjata datang
hadang kami yang ke-3 kali lagi, tutur Sony,
“kami
dihadang, polisi dengan kekuatan penuh, tidak memberikan kami kelonggaran, aksi
long march sempat terhenti dan langsung negosiasi dengan polisi, setelah itu
kami diijinkan lanjut aksi di istana Negara”jelas Sony.
ruang
demokrasi di ibu kota Negara, semakin buruk sejak Tito Karnavian, mantan
Koplda Papua bertugas di polda Metro jaya, Jakarta, buktinya aksi mahasiswa
papua, selalu di hadang terus, tidak seperti sebalumnya, kami bebas
menyampaikan aspirasi, tapi sekarang, sikap represif atas demo damai mulai
terjadi di Jakarta, Tutur Sony Wanimbo.
Tadi
kami berhasil menyampaikan aspirasi setelah nogosiasi panjang, 3 kali dilakukan
negosiasi, pertama di depan kampus UKI, selanjutnya bundaran HI, yang ke tiga
sebelum masuk di Istana Negara,
Soni
Wanimbo, Jelaskan, tiga Tuntutan yang kami sampaikan, diantaranya, pertama,
Pemimpin-pemimpin MSG, Segera Pertimbangkan Papua gabung dengan Forum MSG, kami
berhrap Negara-negara MSG bias melihat penderitaan kami bangsa papua, kami
harap bias terima kasih sebagai serumpun Melanesia,
Pernyatan
kedua, Kata Sony, Indonesia segera hentikan diplomasi dengan memasukan proposal
Melindo (melensia Indonesia) untuk menghalangi pejuangan ULMWP di negara-negara
Pasifik. " Indonesia segera buka ruang demokrasi untuk menetukan hak
nasipnya sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat papua,lanjutnya.
Setelah
melakukan aksi, akhirnya massa dari mahasiswa dan rakyat papua, membubarkan
diri pada jam 12:25 siang, wak setempat,kata Sony Wanimbo.(Cs)