Nabire, 22 Oktober 2015.
(LD). “Sekian
lama kau berjuang melawan rasa malasmu, melawan semua rasa kesalmu,
ketidak sabaranmu untuk tidak selalu dikurung dalam keterkaitan,
namun akhirnya kini kau mencapai titik kebahagiaanmu, akan tetapi
tidaklah sampai disana kau harus tetap melanjutkan tanggungjawab-mu
yang lebih besar, selamat atas wisudanya kaka-ku”.
“Meski
ku tahu semua orang menginginkan hari spesial ini, akan tetapi suatu
saat nanti kita akan merasa rindu dengan semua aktifitas kita
dilingkungan ini, selamat menempuh kehidupan yang baru kaka-ku,
semoga kita selalu berada dalam kelancaran”.
“Terkadang
hidup itu kita rasakan mudah ketika kita mendapatkan kebahagiaan,
namun terkadang juga kita rasakan sulit ketika kita mendapatkan
kesedihan, namun pada saat ini kau tertawa bahagia dengan hari
indahmu yang tidak akan pernah terlupakan, selamat atas tercapainya
gelar barumu”.
Wisuda
adalah moment yang sangat dinanti-nanti oleh seseorang setelah
perjuangan panjang menjalani studinya sebagai mahasiswa. Moment yang
pada hari itu kuncir toga dipindahkan dari kiri ke kanan. Moment yang
pada hari itu semua rasa menjadi satu. Antara tangis dan tawa
melebur. Tangis haru kebahagiaan, tawa riang kegembiraan. Wisuda juga
adalah moment yang sangat ditunggu-tunggu oleh para orangtua setelah
bertahun-tahun dihiasi dengan pengorbanan dan doa panjang pengharapan
agar sang anak menjadi seorang yang berhasil. Dan pada hari itu
seorang anak berhasil mengukir senyum kebanggaan di wajah
orangtuanya, dan membuat orangtua merasa bahwa perjuangan mereka
terbayarkan. Moment yang setelah hari itu orangtua dengan bangga
memajang foto wisuda anaknya di dinding ruang tamu dan mengatakan
kepada kerabat yang datang bahwa “anakku sudah sarjana”. Wisuda
adalah salah satu cara Allah untuk menjawab doa-doa hambaNya.
Wisuda.
Tapi wisuda bukanlah akhir, ini adalah awal dari perjuangan panjang
untuk menjalani kehidupan yang sesungguhnya. Banyak sekali tantangan
hidup yang harus dihadapi dengan pundak yang kuat. Iya, pundak terasa
makin berat dengan tanggung jawab akademik yang dipikul dan bisikan
dari hati bahwa “aku harus bermanfaat bagi orang disekelilingku”.
Wisuda itu ternyata “sesuatu”. Sungguh.
Wisuda
adalah tentang sebuah kata “bahagia”. Bahagia adalah ketika kita
bahagia lalu kita memiliki orang-orang sebagai tempat untuk kita
berbagi kebahagiaan itu. Ya, saat kita dapat membaginya dengan orang
lain. Bahagia itu sungguh sederhana. karya, (PetuCs/LD)