Tuhan
ciptakan manusia didunia, memiliki berbagai Suku, Ras, Agamanya berbeda. kami
suku mee adalah salah satu suku yang ada
di papau tempatnya di deiyai, dogiyai, paniai, bahkan nabire yang memiliki ras
dan budayanya sendiri. Budaya adalah salah satu adat istiadat yang dimiliki
oleh suku mee. Kebudayaan suku mee terdiri dari ada beberapa jenis adalah
sebagai berikut:
1. Koteka
6. Picii
2. Moge,
7. Yatoo
3. Ukaa
mapegaa 8. Bebii
agiyaa
4. Mee
Megee 9. kaidoo
5. Amapaa
kagamapaa 10. meetawa
11.
bekoo, mamoo
1. Koteka
adalah, sebutan pakaian tradisional suku mee yang digunakan oleh kaum laki-laki di papua khususnya Meeuwoo.’
yang dibuat dari buah labu yang panjang
2.
Mogee
adalah sebutan pakaian tradisional suku mee yang digunakan oleh kaum prempuan untuk menutupi kemaluan, yang
dibuat dari kulit kayu. mogee ada 2 jenis perbedaan yaitu,
a).
Danee mogee, adalah pakaian kaum prempuan meeuwoo yang statusnya sudah menikah (Wakagoo bagee).
b), Dugaa mogee, adalah pakaian kaum prempuan
meeuwoo yang statusnya belum nikah (apii).
3. Ukaa Mapegaa adalah sebutan senjata
tradisional suku mee yang bisa di gunakan oleh kaum kali-laki . Ukaa mapega
adalah dua jenis perbedakan gunakannya adalah:
a. Ukaamapegaa
biasa, digunakan saat berburu.
b. Ukamapegaa
leluhur, adalah digunakan saat pergi
meninggalkan kampung halaman (duaa uwinegaa), gunakan saat mengadakan pasar
adat (Yuwoo), dan saat pergi ke rumah adat (Emaidaa).
4. Mee
Megee adalah sebutan uang tradisional turung
temurung suku mee yang berintraksi satu daerah dan daerah lain. Meemegee
gunakan saat pernikahan, pasar adat, dan gunakan saat kebutuhan lain. Meemegee
ada berbagai jenis yaitu: Yoo, Mukaa, Bodiyaa, Dedegee, Cimii, Ciwii dan
lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
5. Amapaa
Kagamapaa adalah pakaian tradisional suku mee yang
bisa digunakan oleh kaum laki-laki.
6. Picii
adalah sebutan tali ikat pinggang tradisional suku mee yang digunakan oleh kaum
laki-laki untuk menginkat Koteka.
7. Yatoo
adalah sebutan kain tradisonal suku mee yang digunakan oleh kaum prempuan, yang
dibuat dari kulit kayu.
8. Bebii
Agiyaa adalah sebutan tas tradisional suku mee yang
digunakan oleh masyarakat sendiri. Bebii
agiya ada dua jenis perbedaan yaitu: bebii agiyaa besar dan kecil.
a) Yang
besar adalah digunakan untuk mengisi barang-barang hasil paneng dan untuk
mengendong bayi.
b) Yang
kecil adalah digunakan untuk mengisi barang-barang pribadi, seperti dompet
(Megeutee), ubi (notaa), musik tradisional (kaidoo), korek api (bekoo mamoo)
dan barang -barang pribadi lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
9. Kaidoo
adalah sebutan alat musik tradisional suku mee yang dibuat dari jubi (idaa/idee)
yang digunakan oleh kaum laki-laki suku mee yang dimainkan saat kesedian muncul
di hati seseorang untuk mengibur orang tersebut. Kaidoo ada dua jenis perbedaan
yaitu, tekoo kaidoo, dan neguu kaidoo.
a. Tekoo
kaidoo adalah alat tradisional yang digunakan oleh kaum laki-laki yang
statusnya belum nikah
b. Neguu
kaidoo adalah alat tradisional yang digunakan oleh kaum laki-laki yang
statusnya sudah menikah, (Yamee adamaa).
10.
Mee Tawaa
adalah sebutan rokok tradisional suku mee yang selalu orang mee ditanam
disamping rumahnya masing-masing.
11.
Bekoo Mamoo
adalah sebutan korek api tradisional suku mee yang selalu dipakai saat membakar
hutang, memasang api untuk masak-masakan makanan sehari-hari, dan pakai saat
memasang rokok
Beberapa
poin tersebut yang disebutkan diatas adalah budaya/adat-istiadat yang turung
temurung oleh moyang, Tapi masyarakat
suku mee terpengaruh dengan budaya/adat-istiadat orang asing (luar) maka
gunakan budayanya
tidak sesuai dengan yang sudah ada, tetapi
asal-asalan.
Kata
asal-asalan yang saya tuturkan diatas,
bukan seenaknnya ungkapkan, tapi kenyataan
yang kita lihat dengan mata kepala di Meeuwoo adalah saat adakan pestifal
budaya, mengunakan pakaian adat-istiadatnya tidak sesuia dengan yang sudah
turung-temurung oleh moyang kita. Contohnya:
a) kaum
prempuan yang sudah menikah tapi memakai pakaian adatnya dugaa moge, apakah itu benar sesuai budaya atau tidak?,
b) Saat kaum prempuan menggunaan pakaian mereka (mogee), tapi berwarna-warni,
Apakah itu budaya kita atau tidak?,
c) Saat
pestifal budaya adakan yang ikut sertakan dalam kegiatan tersebut, ada yang
menggunakan sepatu ataupun sandal, apakah itu benar-benar budaya kita atau
tidak?,
d) Saat
upacara adat kaum prempuan sering memakai Bea (amaa apumaii) apakah itu budaya kita atau tidak?
e) Saat
upara adat tradisonal suku mee kadang- kadang kaum prempuan menggunakan mengunakan celana dalam, apakah itu budaya kita atau tidak?
Saya
pribadi sendiri katakan itu salah, karena lima poin pertanyaan tersebut diatas
adalah bukan budaya kita yang turung temurung oleh moyang. Tiga poin itu
sebutkan saja budaya asing (Pendatang) yang masuk kemeeuwoo untuk merusak atau
mengancam sosial budaya yang sudah
ada di daerah meeuwoodide.
Sebenarnya
namanya Pestifal budaya adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh
masyarakat mee untuk melestarikan budaya
leluhur. Maka itu masyarakat yang ikut sertakan dalam kegiatan tersebut dan
orang-orang yang memegang atau mengadakan pestifal budaya harus belajar dan
pahami betul-betul, budaya suku mee itu apa?
Meeuwoodide
pada zaman sekarang hidup di pandangan orang lain, seperti orang –orang asing
(Afrika, Amerika), budaya kita suku mee sudah lupa atau ketinggalan zaman, pada
hal budaya suku mee adalah budaya yang turung temurung dari moyang kita, tetapi
kenapa zaman sekarang lupa dengan budaya kita, mala ikut atau terpengaruh
dengan budaya asing (Pendatang)?
Permasalahan
tersebut diatas saya mahasiswa berasal meeuwodide tegaskan kepada kaum
intektual meeuwodide bahwa, jangan kita terpengaruh dengan budaya-budaya asing
(pendatang), tapi mari kita satukan barisan untuk melestarikan budaya tersebut,
karena budaya kita adalah salah satu citra Tuhan yang berikan kepada kita.
Kiranya bisa memhami dan melestarikan budaya kita suku mee. PetuCs/LD.