KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa, karena telah memberikan Berkat, dan kekuatan maka telah
menyelesaikan buku yang berjudul;BAGAIMANA UNTUK SAYA MENGENAL BUDAYA SUKU MEE
Seluruh
dunia pada umumnya mempunyai tradisi masing-masing.Khususnya juga pada Pulau
Papua terdapat beberapa suku dan masing-masing suku mempunyai Budaya
sendiri-sendiri.
Perlu kembangkan masing-masing budaya,
oleh karena perlu dari generasi-
kegenerasi di lestarikannya.Lebih Khusus di lestarikan untuk budaya suku Mee
supaya dunia tahu bahwa budaya suku mee di pegunungan tenga Papua (Bumi
cendrawasih) ini adalah Koteka Moge dan lain-lain.
Bukan
Koteka dan Moge itu saja tapi segala segi TUHAN sudah siapkan sesuai dengan
kebutuhan dalam kondisi atau zaman, mulai dari Tete, Nene,Omaa,Opaa sampai kini
hari ini.Budaya adalah bagai pakaian yang tidak bisa terlepas dari Tubuh mee,
selalu mengikutinya dari Generasi-Ke generasi.Dalam hal ini penulis menguraikan
secara sistematis tentang budaya suku mee.
Walaupun
tidak menjelaskan secara lebih dalam namun setahu penulis di kemukakan dalam
buku makala ini.
Jatinangor , september 2014
Penulis
PETRUS PEKEI
BAB I
URAIAN TOFOGRAFI
A.
Asal suku mee
Suku
mee adalah suku yang ada di tengah Papua ,yang ada di pegunungan tengah pulau Papua.Tradisi selalu turung-temurung
atas keturunan orang gunung di Papua tengah.Suku Mee ada dalam 4 kabupaten
yaitu: Paniai, Deiyai, Dogiyai, dan Nabire. Semua kabupaten ini budayanya sama dan
Bahasanya juga sama.
B.
Keadaan Cuaca
Wilaya
suku Mee itu cuacanya ada hujan dan ada lagi kemarau.Suku Mee ada diatas gunung
sehingga selalu ada awan putih yang tebal-tebal sebagai tanda kemarau,dan juga
jika awan bukan tebal menunjukan mendung sebagai tanda hujang sudah hampir
tiba.
C.
Keadaan Wilayah
Batas
wilayah suku Mee itu Makataka sampai Kegata,Dalamnya itu hanya satu
SUKU,bubaya,Bahasa ,dan semuanya satu saja.
BAB II
BUDAYA SUKU MEE
A.
Kotekaa dan Mogee
Budaya suku Mee itu ada banyak jadi kami
perlu tulis sebagian dari budaya suku Mee sebagai lebih jelas kami tulis
adalah:
1. KOTEKA,
Koteka adalah nama cawat,sebelum ada pakaian,dari dulu pakaian adalah koteka
sebagai pakaian Khusus untuk laki-laki koteka di buat dari sejenis tanaman yang
mengerupai dengan buah terung.
2. MOGE, Moge
adalah suatu cawat perempuan yang dianyam dengan kulit kayu,Sehingga dari kulit
kayu tertentu,Bukan semua kulit kayu bisa.Moge tersebut diatas itu dapat di
pakai juga anak-anak baik,Anak-anak laki-laki maupun prempuan.
3. MOGE
budaya mee itu ada juga Mege yang di jadikan sebagai suatu alat pembayaran
barang dan taruh masih kawing prempuan.Mege itu susah dapat,karena hanya
memiliki oleh hanya orang-orang tertentu sehingga mudah dapat pergi kerja
kepada orang yang ada Megee,atau kasih sesuatu,supaya dia bayar dengan Megee.
4. YUWOO,Yuwo
adalah suatu macam pesta yang selalu diadakan sebagai pesta Budaya,yuwo
diadakan pada waktu dan tempat tertentu,sesuai dengan perlengkapan bahan di
siapkan mulai dari tempat sebelumnya.Sebagai pimpinan dalam pesta ini adalah
orang yang mempunyai babi.Kalau waktu adakan suda dekat,semua kampung dari
berbagai daerah suku mee di undang untuk yuu-Waita dan sepanjang malam berdansa
terus sampai pagi. Dalam dansa itu juga terdapat kata-kata untuk meminang
prempuan baru yang mau ikut yang tidak mau tidak.
5. UKAA, Mapega,inilah
suatu adat perang yang dipakai Suku Mee sebagai senjata dalam perang
suku, Bunuh Babii, panah barung,kus-kus dan lain-lain.Ukaa dengan Mapega,dibuat
dari bahan tertentu yang mengandung racung panas,Tidak semua laki-laki bisa
buat tetapi hanya laki-laki tertentu yang mempunyai bakat itu yang bisa
buat.Ukaa adalah dalam bahasa daerah Mee tetapi dengan bahasa indonesia adalah
BUSUR sedangkan MAPEGA Juga sebagai bahasa umum adalah anak panah.
6. TOYAPITI
DAN WAYOO, Untuk mempertahankan koteka pada tubuh perluh toyapitii sebagai ikat
pinggan,tanpa ikat pinggan koteka tidak kuat,jadi perluh ikat pinggan.Ikat
pinggan di buat dari kulit kayu tertentu yang di gulung luar tali dengan
anggrek.
7. WAIYO,
Adalah tapi yang di buat dari buluh kasuari,bagi yang ada buluh kasuari di
anyam dengan nelong buatan Budaya Mee lalu di jadikan sebagai topi budaya.
BAB III
SISTEM KEPEMIMPINAN SUKU MEE
A. TONAWI
Tonawi dalam bahasa umum adalah Orang
Kaya,Masyarakat katakan tonawi karena dia ada banyak babii,ada banyak kurbiah
(Mege) dan karena pengaru dari banyak babii dan Mege orang itu dia kawing istri
lebih dari satu.Oleh karena itu masyarakat sekitar di angkat dia sebagai suatu
pemimping dalam daerah atau kampung tertentu.
Tonawi itu memimpin dalam berbagai hal:
1. Waktu melaksanakan tugas pekerjaan seluruh
kampung,jika Orang tonawi buka mulut,maka semua orang tergerak hati untuk
melakukan pekerjaan dengan Ramai-ramai.
2. Waktu lain adalah ketika pesta YUWO
Diadakan,Tonawi usahakan babii dan para masyarakat yang lain cari kayu
bakar,batu,siapkan daun untuk barapen,galeh ubii di kebung,dan orang laing
siapkan air.
3. Adapulah Orang lain angkat-angkat diri menjadi
tonawi dan kumpul-kumpul istri,Walaupun tidak ada babii,dan kurbiah.
B.
ORANG YANG TERNAMA
Orang yang ternama adalah mungking karena
tonawi atau kemungkinan besar pulah karena walaupun tidak ada kekayaan tetapi
karena dia buat kerja,mungkin pula karena berani dalam mengadapi perang,ketika
terjadi perang suku,maka seluruh masyarakat setuju dia untuk menjadikan dia
sebagai pemimpin masyarakat.
Selain dari itu sese Orang di angkat menjadi
pemimpin di suatu kampung atau daerah oleh karena ketika menghadapi masalah
besar sepertinya,Pembukaan,perceraian,pukul/memukul dan lain-lain,Dia berbicara
dan seluruh masyarakat terimah semua pembicaraan dia dan masala besar menjadi
aman dalam waktu yang singkat.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Melalui cerita buku ini yaitu”Bagaimana untuk
saya mengenal budaya suku Mee”Dapat di simpulkan menjadi satu,yaitu
masing-masing suku mempunyai budayanya sendiri-sendiri,Maka budaya itu perlu
tingkatkan,Karena dengan alasan:
1. Sedang
menghilang Budaya asli,sehingga generasi sepuluh Tahun kedepan tidak tahu
budayanya.
2.
Munculnya budaya dari luar Menindis budaya suku Mee,Sehingga yang
menjadi Tradisi Mee menghilang –di tengah-tengah masyarakat Mee.
3. kita
perlu harus memegang budaya kita suku mee, karena budaya suku Mee adalah Jati
diri suku mee.
B.
Saran
Perlu gali kembali atau tinjau kembali dan
kembangkan budaya suku Mee yang semakin hilang ini.Untuk lebih lengkap meninjau
lebih mudah mendekati dengan orang yang umur sudah tuah,supaya ambil data dari
dia dapat kembangkan.
Apabilah
kesalahan dan kekurangan di dapati berarti mohon dukungan DOA .
Syalom penulis…(PetuCS/LD)
\