Bangga Memiliki Pengasuh “Gerry Putra Pratama”

| , |

Jatinangor, 28 November 2015


 Saat itu, setelah apel pagi lari keliling ksatrian IPDN karena sebelumnya pengasuh mengumumkan bahwa semua praja harus membawah buku saku, tapi semua praja tidak membawah buku saku akhirnya seorang pengasuh melampiaskan emosionalnya lewat lari pagi. Kami lari bukan kami sia-sia, tapi minumannya sudah siapkan dari seorang pengasuh kami, makanya kami laripun semangat.

 Setelah lari abang Gerry sebagai pengasuh membariskan kami, untuk megecek personilnya. Ketua wisma Sambil mengecek personil, pengasuh mengeluarkan uang sebesar Rp: 1.200.000 (satu juta dua ratus). Saya kaget dan teman-temanpun begitu, karena baru menemukan namanya seorang pengasuh mengeluarkan uang sebesar itu. Tapi bukan kali ini saja, bisa dibilang setiap malam minggu.

 Saya senang dan bangga karena seorang pengasuh penuh perhatian kepada anak asuhnya, karena semua orang/pengasuh tidak seperti begitu. Pengasuh perhatian kepada anak buahnya, sama saja dengan pengasuh perhatian kepada anak dan istrinya luar biasa. Kata pengamat wisma 11 bawah, RIZAL RAKMAT ALBAR.

 Saya bangga dengan pengasuh kita, karena tidak begitu gampang mengeluarkan uang sebesar Rp: 1.200.000, karena orang tua kita pun tidak berani kecuali kita butuh ataupun keperluan mendadak. Kata ketua Wisma, AINUL YAQIN HARAHAP.

 Saya bangga dengan pengasuh kita, karena bukan sebatas pengasuh saja, tapi dia adalah bapak, abang/kaka/daeng/mas/ dan akang kami, yang penuh perhatian kepada kita. Kata BOAS SALABAI

     Saya bangga dengan pengasuh kami, karena dengan mudah mengeluarkan uang sebesar itu, untuk memberi semangat kepada praja dan mengilangkan rasa bosan yang tumbuh dalam diri praja. Karena hari inikan hari sabtu, sebanyakakn praja ingin untuk jumper apa lagi saudara petu, setiap harikan ingin keluar kampus tanpa seijin pengasuh. Maka itu melalui uang sebesar ini, saudara petu bisa tobat dan sadar diri, karena kurang lebih 5 bulan saja di kampus. Kata RINGGA  DAMARA PERWIRA S.

Begitu indahnya gambarang kasih sayang yang diberikan oleh pengasuh kepada anak-anak asuhnya . Ia memberikan Uang sebesar 1.200.00 agar anak buahnya kuat dengan namanya ikatan persaudaraan. Apakah kita berpikir ketika Ia memberika uang sebesar itu  untuk kita, Ia curahkan semua perhatiannya untuk memikirkan dan utamakan kita. Sang Pengasuh mengharapkan balasan kita?? Sama sekali tidak. Semua orang yang hidup didunia  berbeda, sifat dan karakter, kita nakal dan merepotkannya,  Ia mungkin marah. Karena marah seorang pengasuh menampar, mengulingkan, sepak dan banyak hal yang seorang pengasuh lakukan kepada anak asuhnya tapi bukan mengurangi kasih sayang pada kita. Ia marah untuk merubah sifat dan karakter kenakalan kita yang telah tumbuh dalam diri kita.
          Kasih seorang pengasuh, tidak mungkin dapat kita bayar sampai kapanpun, Saat kita menyenam pendidikan di kampus tercinta, harapan seorang pengasuh adalah bersabar dan mengikuti  Peraturan Tata Kehidupan Praja (PETADUPRA) supaya kita juga sukses.


      Seorang yang penuh perhatian kepada, anak, baik anak asuh maupun anak kandungnya dan sanak saudara yang lagi susah namanya tercatat dalam buku kehidupan.

       Kami personil wisma Nusantara 11 bawah berterimakasih kepada pengasuh abang Gerry atas perbuatan dan kebaikanmu yang terapkan kepada kami. karya Wasana Praja (Petrus Pekei/LD)