Manusia hidup didunia
tidak sendirian, melainkan bersama makluk lain, yaitu hewan dan tumbuhan dan
lain-lain yang ada di bumi. Makluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar
teman/kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau fasif terhadap manusia,
melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia
tidaklah dapat hidup.
Kenyataan ini dengan mudah
dapat kita lihat dengan mengandaikan dibumi ini tidak ada hewan maupun tumbuhan.
Dari manakah kita mendapatkan oksigen dan makanan? Sebaliknya seandanya tidak
ada manusia dibumi ini, tumbuhan dan hewan akan dapat melangsungkan
kehidupannya, seperti terlihat dari
sejarah bumi sebelum ada manusia. Karena anggapan bahwa manusia adalah makluk
yang berkuasa.
Kita menyadari bahwa, Tanah
Papua adalah penuh dengan hewan dan tumbuhan, tapi kenyataan yang kita lihat
adalah Orang asli Papua sendiri merusak dan menjual hewan maupun tumbuhan seperti hewan burung cendrawasih, kasuari, tupai dan hewan lain yang ada di Papua; tumbuhan pohon, daung ubi dan tumbuhan lain yang ada di papua.
Sebenarnya kita menjaga
dan melindungi tumbuhan dan hewan yang
ada di tanah Papua, karena tanpa mereka kehidupan kita jadi kasasar. Kalau bukan
kita siapa lagi ? dan kalau bukan sekarang kapan lagi? untuk menjaga dan
melindungi tumbuhan dan hewan-hewan yang di Papua.
Kata orang tua bahwa, anak sebelum
anda meningaalkan kampung halamanmu, anak usahan babi dan ODAA-OWADAA, supaya
anda tidak macet perjuanganmu.
Saya sebagai mahasiswa
Praja STPDN/IPDN mengingat dan mengimbau
kepada sanak saudara seperjuangan, masa
lalu adalah sudah berlalu. Kalau kita sudah selesai perjuangan, mari satukan
barisan untuk menjaga tumbuhan dan hewan yang ada di Papua. penulis PetuCs/LM