Puisi “Selamat kembali ke Kampung Halaman-Mu.”.

| |

Jatinangor, 10 November 2015

Pertemuan dan perpisahan
Takdir ini adalah ketetapan Tuhan
Setiap ada pertemuan pasti akan diakhiri dengan perpisahan
Sebagaimana ada siang pasti akan datang malam;

Pertemuan dan Perpisahan
Ketulusan hati kami merelakan kakak pergi
Meninggalkan kenangan tak terlupakan
Meninggalkan kesan yang mendalam;

Pertemuan dan perpisahan
Saat-saat bersama, canda, tawa, senang, susah menghiasi
Waktu begitu cepat terasa, begitu singkat bersama
Tibalah saat perpisahan;

Pertemuan dan perpisahan
Tiada siapa yang dapat memungkiri
Waktu datang silih berganti
Mengisi setiap ruang kelas kita dengan sejuta harap;

Pertemuan dan Perpisahan
Tugas telah tertunai
Petiklah hasilnya, harapan, kejayaan, kesuksesan
Semoga menghiasi langkah-langlah kita menapak masa depan;

Pertemuan dan perpisahan
Tiada kata yang indah selain permohonan maaf
Tiada kata yang bermakna selain ucapan selamat jalan
Selamat jalan kakak, semoga cita-cita dan asamu akan menunggu.

Saya tulis sebuah puisi buat kakaku SALMON KEIYA, karena dia adalah orang yang penuh dengan cinta, kasih sayang terhadap sesama, tanpa membedakan asal, maupun marga.  Salmon sebagai kaka, orang tua kami di kota merantau, Jatinangor, 20 KM-Sumedang Jawa Barat. tawa, bercanda, tidur bandung bersama-sama. Manusia yang hidup didunia mempunayi teman sahabat masing-masing yang selalu melengkapi kekurangan seseorang. kita punya saudara kandung,  berpisah dengan saudara kandung, biasa-biasa saja; tapi kalau kita berpisah dengan saudara seperjuangan, memang sedih dan kesedian itu mengores hati seseorang. 

selamat kembali ke kampungmu kakaku.. piss...peyaibeu.. ada waktu untuk kita  bertemu kembali ... ugatame bersama kita. Petu-Cs/LD