Jatinangor, 06
November 2015
(LD). Tanah
Papua adalah tanah yang kaya, surga kecil jatuh kebumi, artinya tanah Papua
penuh dengan kekayaan sama seperti taman eden, disitu banyak kekayaan yang
keliahatnnya indah. Diantaranya wisata, emas/perak dan lain-lain.
Tanah
Papua, tanah yang kaya, tapi kenyataan
yang kita lihat di Papua adalah banyak orang-orang asing (pendatang) merampas
kekayaan alam papua, akhirnya orang papua kedepannya mati miskin. Saya
mengingat lagi (WANII), “kagoko egegee imokoo egegee, epaidakoo
bokaii miyokoo beunoo” artinya daun dan rangtingnya akan menikmati
buah, tapi akarnya mati karena tidak ada tetesan hujan yang bisa menyuap akar
tesebut.
Kekayaan
alam papua, menjamin beberapa negara didunia, mereka kaya dari hasil kekayaan
OAP (orang asli papua). Sayangnya orang asli papua (OAP) kedepannya miskin.
Karena pemerintah maupun orang asli papua setujuh dengan namanya intraksi besar-besaran yang diambil
kebijakan oleh presiden Jokowi dengan pemerintah papua. Sebenarnya kebijakan
tersebut harus ditolak oleh pemerintah papua maupun masyarakat orang asli
papua.
Namanya
intraksi adalah suatu terjadi tindakan yang diambil oleh dua orang atau lebih
untuk mengipor atau mengekspor barang atau masyarakat, artinya pemerintah Papua
dan Presiden RI mengambil kebijakan untuk bertukar penduduk maupun
barang-barang. Saya sebagai mahasiswa OAP (Orang Asli Papua) menolak namanya
intraksi tersebut.
Saya
tulis sebuah artikel tersebut, karena saya sebagai OAP yang mencintai dengan
alam maupun masyarakat papua, maka itu pemerintah papua harus membentuk perda
untuk menolak kebijakan tersebut demi bumi cendrawasih dan demi masyarakat OAP.
Kiranya
bisa memahami dan menolak kebijakan tersebut... salam papua....FWP PetuCs/LD