Kapan Menasehati Kami?
Foto:dok.Isayas B. & Yulius Bobii/LM
Kali Ini Saya Buat Puisi Teristimewa Kepada
Almarhum “ISAYAS BOBII” dan “YULIUS BOBII”.
Yang Telah Mendahului Kami
Kini, kami terasa Kehangatan pelukanmu Paman,
Kini, kami merasa rindu akan nasehatmu,
Kini, Kami aku merasa rindu akan canda tawamu,
Kerinduan ini selalu kami miliki dan
Termenung setiap saat,
Kapanpun dan dimanapun kami berada.
Kau telah mengajarkan tentang apa arti kehidupan kepada Saya,
Kau telah memberi kami banyak potensi dan motivasi
Ilmu yang telah ajarkan kepada kami, Kini kami masih termenung.
Sejak kalian berdua masih berada di tengah kami
Keluarga besar ANAGAWODE Engkau juga mengajarkan kami
Tentang positif dan Negatif dalam hidup yang dewasa ini.
Agar kami juga dapat berguna bagi nusa dan bangsa di masa depan kami.
Kami merasa berterima kasih atas semua ke ikhlasan mu (Paman) dalam didikan-Mu kepada kami.
Kenangan indah yang kita pernah ukir di Moyai
Takan pernah kami lupakan
walau kami berada di negeri orang.
Lebih menyakitkan lagi,
Usai menasehati kami
Engkau melucurkan air mata demi kami kedepan
Rindu kami setiap waktu,
Kapanpun dan dimanapun kami pergi,
Semoga mendapatkan balasan yang setimpal
Oleh TUHAN KITA YESUS KRISTUS
Kerinduan kami untuk kalian berdua yang telah pergi dan
Dalam doa kami, Kami memanjatkan kepada TUHAN
Agar Arwa-nya di terima disisi ALLAH Bapak kami di sorga.
BEPERGIAN KALIAN, MEMUTUSKAN JANTUNG YANG SEDANG BERDIAM DALAM DIRI KAMI.
Oleh: Mateus A. Tekege/LM