PRAJA IPDN Gelar “Bhakti Karya Praja” Di Kabupaten Purwakarta

| |
Photo Praja  IPDN Angkaatan XXIII

Purwakarta. 1.309 Praja Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) akan mengadakan Bhakti Karya Praja (BKP) di Purwakarta, Jawa Barat. Kegiatan tahunan berupa penelitian lapangan dengan pengabdian masyarakat ini dilakukan di 180  desa dan kelurahan di wilayah kabupaten Purwakarta, mulai tanggal, 27 April sampai 26 Mei 2016.

Penanggun jawab kegiatan, Bapak Suripto,  mengatakan kabupaten  Purwakarta terpilih menjadi tempat penelitian dan pengabdian karena selama ini dikenal pengaplikasikan konsep berbudaya dalam setiap kebijakan daerahnya. Menurut beliau, kegiatan  ini sangat penting untuk menambah pengetahuan para praja IPDN yang masih berpatokan pada tata aturan birokrasi absolut berdasarkan aturan perundangan.

Bapak H. Dedi Mulyadi, S.H, selaku Bupati Purwakarta  yang menjadi narasumber dalam acara pembekalang Bhakti Karya Praja (BKP) mengatakan bahwa birokrasi sudah menjadi kebudayaan yang mendorong terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Maka sudah seharusnya karakter yang dimiliki oleh birokrat haruslah karakter seorang pelayanyan mau melayani pelanggan yang dalam konteks ini adalah masyarakat.

Tujuan diadakannya Bhakti karya Praja (BKP), adalah Praja IPDN diharapkan mampu mengembangkan serta  menerapkan ilmu pemerintahan yang didapatk selama 4 tahun mengenyam pendidikan di Lembaga pendidikan. Ujar (Dianika Kusuma M) WWP dari Jawa tengah.
Tujuan penyelenggaraan Bhakti Karya Praja: 
1.Agar setiap Praja mengenal, mengetahui, dan mampu membantu berbagai aktivitas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan pada lokasi BKP sesuai program dan kegiatan pemerintah daerah maupun Institut Pemerintahan Dalam Negeri; 

2.Agar setiap Praja memiliki penguasaan, kemampuan dan keterampilan teknis dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di lokasi BKP; 

3.Agar setiap Praja mengetahui kondisi obyektif penyelenggaraan pemerintahan pada tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa/kelurahan maupun kelurahan dan sebagai bahan masukan (input) sekaligus memperkaya pendalaman materi yang telah diperoleh dalam perkuliahan dan pelatihan; 

4.Agar setiap Praja memperoleh bekal memadai sekaligus pembanding dalam penyelenggaraan BKP selanjutnya. 

Karakter pelayan ini dirasa masih kurang. Kebanyakan  masih ingin dilayani, nah sejalan dengan visi Bapak Presiden RI (JOKO WIDODO) mentalitas semacam ini harus segera direvolusi. Tugas dan tangungjawab seorang birokrat disamping pembangunan  adalah harus mampu menjadi pelayan masyarakat setempat.   Purwakarta sudah menjadi cermin kredibilitas seorang pemimpin yang benar-benar bertindak melayani. Dirinya mengaku antusias melakukan penelitian dan pengabdian di Purwakarta. Ujarnya.

Penulis : WP. (Petrus Pekei/LD)