Pelukis Muda Papua khusunya MEEPAGO
Marinus Moy Yumai, foto oleh PetuCs/LM
DIA bukanlah Seorang Sastrawan, Ia bukanlah seorang Penulis yang hebat, Dia bukanlah Seniman yang besar, Ia bukanlah Orang yang terlahir dari keturunan keluarga berdarah seni, Ia hanya orang yang mencintai Seni, Ia orang yang mempunyai cara tersendiri untuk memandang seni, Ia hanya Seorang penikmat dan pembuat Karya Seni, dan menyanjung paham dari sebuah KEBEBASAN dalam mengexpresikan Seni Diri, dari bentuk Melukis, Tari, Drama, tubuh dll.
Sedikit bercerita tentang pandangan Saya dalam menulis. Bagi dia menulis itu adalah sebuah suara panggilan, sama seperti bermusik, dimana Anda bisa menyuarakan apa yang hati dan fikiran Anda ingin tumpahkankan, tidak perlu indah, tidak perlu dengan cerita yang harus terjadi pada diri Anda, dan tidak perlu berangkai juta aksara yang luar biasa untuk mengisinya, asal tepat menempati kata, walau sederhana, itu sudah cukup bagi Anda untuk dapat membuat Orang bisa memaknai arti dari setiap lulisan dan perkataan Anda.
Menurut dia cara yang paling jitu didalam membuat lulisan tidaklah begitu sulit. Anda hanya harus sejenak keluar dari diri Anda, untuk menjadi objek pada lukisan Anda, contohnya, saat Anda ingin melulis tentang sejarah, buat diri anda menjadi Teman Anda, dan tumpahkan semua yang Anda rasakan ketika Anda menjadi Teman Anda, dan rasakan juga sensasi yang akan Anda luapkan dalam sebuah lukisan yang terinspirasi dari diri Teman Anda. (Silahkan dicoba)
Didalam menukis, dia coba menciptakan sebuah karakter atau cara tersendiri untuk memanjakan para Penlihat dalam melihat lukisan dia, karena ia cenderung tidak ingin membuat penlihat merasa pusing saat mengartikan lukisan dia, Ia tidak ingin Penlihat berfikir keras untuk mengartikan apa yang Saya lukis, dari tentang apa yang dia tulis, dan untuk siapa Ia menulis.
Ditahun belakangan ini, ada sesuatu yang sangat mengganjal pada Saya, sebuah pemberontakan kecil terjadi untuk berdiri Sendiri, menjadi Diri Sendiri dan berfikir dengan pola pikir yang Saya rasa itu pantas untuk Saya jalani, karena menurut Saya, saat ini zaman sangat butuh sesuatu yang berbeda dalam penyampaian Lukis dan gaya penulisan, bukan karena tidak menghargai Adat Istiadat dalam menulis yang sudah ditetapkan oleh para Pendahulu, tapi bagi Saya, mungkin inilah cara untuk bisa menarik minat orang dari segala Usia dan Golongan untuk semarak dalam penlihat , karena ternyata, Siapa saja bisa lukis sebuah Karya yang indah, tidak ada Karya yang buruk menurut Saya, karena sebuah Karya itu tidak terbatas harga, dan tidak dapat dinilai secara masal dengan mata, tapi biarkan hati Anda sebagai Perorangan yang BERBICARA. Kata Moy.
Penulis: PetuCs/LM